SHALAT
Syarat dan Rukun Shalat
Syarat adalah sesuatu yang dilakukan di luar
ibadah, apabila tidak dikerjakan maka menyebabkan batalnya ibadah.
Rukun adalah sesuatu yang dikerjakan di
dalam ibadah, apabila ditinggalkan pelakunya mendapat dosa dan ibadahnya batal.
Hal-hal yang termasuk syarat shahnya shalat:
1. Suci
dari hadas kecil dan besar, yakni dengan cara berwudlu atau mandi
2. Menutup
kepala atau aurat
3. Mengahadap
kiblat.
Hal-hal yang termasuk rukun shalat:
1. Takbiratul
ihram
2. Membaca
Surat Al-Fatihah
3. Tuma’nina
4. Meluruskan
punggung waktu i’tidal
5. Salam.
Cara-cara Bersuci
a. Wudlu
Wudlu adalah pemakaian air yang suci untuk beberapa
anggota tertentu yang telah dijelaskan dan disyariatkan oleh Allah SWT.
Dalil: surat al-maidah:6
Wudlu merupakan syarat shahnya shalat. Hal-hal yang
diwajibkan dalam berwudlu yaitu:
1. Membaca
basmalah
2. Membasuh
anggota wudlu dari sebelah kanan
Hal-hal yang disunnahkan dalam berwudlu
yaitu:
1. Bersiwak
dalam berwudlu
2. Istinsyak
(memasukkan air ke hidung lalu mengeluarkannya kembali)
3. Kumur-kumur
4. Bersungguh-sungguh
dalam membersihkan anggota wudlu
5. Melebihkan
batas ketetapan
6. Tertib
(menurut Surat Al-Maidah:6)
7. Membaca
syahadatain setelah berwudlu
8. Membasuh
anggota wudlu lebih dari 1x (maksimal 3x kecuali kepala hanya 1x).
b. Tayammum
Tayammum adalah sengaja memakai debu untuk mengusap
wajah dan 2 tangan dengan niat untuk mengerjakan shalat.
Syarat-syarat bolehnya tayammum:
1. Tidak
ada air
2. Musafir
3. Orang
sakit yang tidak boleh kena air
Cara tayammum:
Kedua tangan ditepukkan di pasir atau
debu/tanah kemudian ditiup, diusap ke wajah dan kedua tangan sampai
pergelangan.
Pengertian Shalat
Shalat adalah serangkaian ibadah yang
diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Hal-hal yang diharamkan dalam shalat:
-
Bercakap-cakap
-
Berpaling muka
-
Berkacak pinggang
-
Menahan kentut dan buang air
-
Banyak bergerak yang tidak
diisyaratkan
-
Melihat ke atas, meilirk
-
Menutup mata
Sifat Shalat:
1. Takbiratul
ihram; yakni mengangkat kedua tangan sampai sejajar dengan pundak atau telinga;
dengan jari-jari tidak terlalu rapat dan tidak terlalu renggang.
Cara-cara mengangkat tangan ketika takbir:
a. Takbir
dulu kemudian mengangkat tangan
b. Mengangkat
tangan bersamaan dengan takbir
c. Mengangkat
tangan kemudian takbir Membaca
doa iftitah --> wajib
2. membaca doa iftitah
3 Membaca
taawudz dan basmalah --> wajib
4 Membaca
Surat Al-Fatihah --> rukun shalat
5 Membaca
surat-surat pendek --> lumrah
6 Takbir
dan raf’ul yadain (mengangkat dua tangan) untuk rukuk
7 Rukuk.
Cara rukuk: kedua tangan diletakkan di atas lutut dengan
jari-jari renggang; punggung lurus dengan kepala, kemudian membaca doa rukuk di
antaranya dengan lafadz “Subhaana rabbiyal ‘adziim” (minimal 1x, maksimal 10x).
8 I’tidal
dengan mengangkat kedua tangan dan membaca "Sami’allahu liman hamidah"
9 Takbir
dan raf’ul yadain untuk sujud
1 0. Sujud
Hal-hal yang berkaitan dalam sujud:
a. Dalam
sujud wajib meletakkan 7 anggota yaitu dahi, hidung, kedua telapak tangan,
kedua lutut, dan jari-jari kaki.
b. Wajib
merapatkan jari-jari tangan
c. Haram
menempelkan lengan ke tempat sujud
d. Haram
membaca surat/ayat al-qur’an ketika sujud
e. Wajib
membaca doa sujud, diantaranya “Subhaana rabbiyal a’laa” (minimal 1x, maksimal
10x).
f.
Disunnahkan memperbanyak doa
(membacanya/melafadzkannya harus di dalam hati)
11. Duduk
di antara 2 sujud; setelah takbir membaca “Rabbigh firly” 2x. Dengan cara
tangan diletkkan di atas paha dan wajib memberi isyarat dengan telunjuk tangan
kanan. Tulang belakang harus lurus, kemudian sujud lagi sebagaimana keterangan
di atas.
12. Duduk
at-ttahiyat karena termasuk duduk dalam shalat, wajib membaca doa at-tahiyat
membaca shalawat.
Catatan:
Ketika akan bangkit untuk rakaat ketiga wajib dengan
raf’ul yadain.
Sebelum salam disunnahkan baca doa terlindung dari
dajjal.
13. Salam
Ada tiga macam ucapan salam:
a. Assalamualaikum
b. Assalamualaikum
warahmatullah
c. Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Catatan:
-
Apabila shalat berjamaah –yang bacaan
imamnya secara jahr (keras) – ma’mum tidak boleh ikut membaca, tapi wajib mendengar apa yang
dibaca oleh imam karena bacaan imam sudah merupakan bacaan ma’mum.
-
Bangkit dari ruku’ mengucapkan “Rabbanaa
walakal hamdu”
-
Dalam shalat berjamaah, apabila shaf
depan kosong maka harus dipenuhi terlebih dahulu, tidak boleh membuat shaf baru
lagi.
Sumber: Pelajaran Fiqih di Pesantrenku dulu.
(Referensi: Pengajaran Shalat – pengarang: A. Hassan)
Semoga bermanfaat yach...
Tambahan:
shalat bisa di manapun, dalam keadaan apapun, dan pada usia berapun.
berikut ini adalah beberapa gambaran orang-orang yang tetap melaksanakan shalat dalam situasi dan keadaan apapun:
Anak kecil yang sedang belajar shalat
Shalat di atas bukit
Shalat di antara kawat-kawat berduri
Shalat di dekat pesawat
Shalat di antara puing-puing bangunan
Shalat di atas salju yang tebal
Shalat di tengah danau
Shalat di antara tank-tank
Shalat di atas batu
Shalat di lapangan - di sela-sela pertandingan sepak bola
Shalat di tengah padang tandus
Shalat di tengah sungai - di atas perahu
Shalat di tengah kesibukan berdagang di toko
Shalat dengan duduk
Shalat di sela keramaian demo
Shalat saat perang
keadaan-keadaan dan situasi/kondisi di atas tidak mengurangi semangat mereka untuk tetap melaksanakan shalat.
Subhaanallah,,,
kita yang tidak dalam keadaan perang, kita yang diberi kesehatan, diberi tempat yang layak saja teradang masih malas untuk mengerjakan shalat. na'udzubillaahi min dzalik...
mari kita evaluasi diri kita, sudahkah kita melaksanakan shalat???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar